Senin, 13 Juni 2016

TIGA TEMAN KEMATIAN

TIGA TEMAN KEMATIAN





Siapapun, pasti memerlukan kehadiran teman. Teman yang diharapkan dan dicari pastinya ialah tentu tman yang baik dan setia. Diman orang seringkali menyebutnya sebagai teman sejati. ada yang sering berkata pada saya bahwa teman yang teman seringkali ‘’lebih  berguna’’ daripada saudara. Alasanya kebanyakan masalah yang dihadapi oleh seseorang, seringkali terselesaikan karena bnatuan teman.  Dan alasa-alasa lainya. Tetapi tetap saja adalah : manusia memerlukan teman, karena sperti yang kita maklumi, manusia adalah mahkluk yang tidak bisa hidup sendiri.

Satu hal lagi yang perlu kita ingat adalah temnan bukan hanya dapat menolong dan bermanfaat karena seringkali lantaran teman pula seseoarang terperosok dalam kerugian, mala petaka dan dosa. Yang berjadi pertanyaan adalah apakah yang dinamakan teman hanyalah yang berbentuk makhluk yang bersosok manusia saja..? jika ingin dikatkan sebagai teman yang sejati ialah teman yang slalu menemaninya setiap waktu, namu aoakah teman sejati juga  akan menemani kita ketika kita mati..? dalam artian ikut kealam yang kita jalanin .

‘’ apabila telah meninggal anak adam maka putus semua amalnya kecuali tiga perkara : shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, anak sholeh yang mendoakan.(HR.Muslim).

Kandungan pokok dari hadits ini adalah tiga amal perbuatan manusia setelah meningalkan dunia, yang merepukan buah dari amal perbutan seorang muslim dalam mendidik anak, yang mungkin yang mungkin tidak akan kita dapat dari amal-amal perbuatan lain. Anak anda yang sudah terdidik seacra islam kan mengetahui bahwa berbuat baik kepada orang tua  merupakan ketaatan kepada Allah S.W.T itulah pelajran pertama yang didapat lalu diamalkan hingga dewasa. Di antara perbuatan baik diantara perbuatan baik adalah dengan mendoakannya setaelah keduanya meningal dunia. Inilah bentuk shadaqah jariyah.

Yang pertama ialah shadaqah jariyah, yaitu sahdaqah yang pahalanya terus mengalir meskipun orang yang shadaqah telah meninggal dunia .

Slah satu kelebihan orang –orang yang sering bersedakah terletak pada keihklasan. Mereka sangat percaya dan tak pernah mempertanyakan kemana dan kepada siapa sedekahnya berlabuh. Terkecuali bagi mereka yang lebih senang menyerahkanya langsung kepafa penerima manfaat. Namun bagi para penyedekah yang meletkan amanahnya di pu dak para pengelola sedekah/infak,kepercyaan menjadi dasarnya.

Kata Rasullah S.W.A, harta hanya akan menyertai kita mausia sampai malaikat maut mencabut nyawa dari raganya. Srdangkan keluarga hanya akan tetap menyertai dan menemani kita sampai jasad di baringkan kedalam liang lahat. Sestelah jasad tertutup tanah dngan sempurna, kelurga kita akan beranjak meninggalkan kita dalm kesendirian. Sebesar apaun cinta mereka ( istri, suami,anak, orangtua, saudara, kerabat ), tidak akan ada seorangpun yang akan terus menerus duduk menemani dipingirr kuburan unruk menemani kita, apalagi jika harus sama- sama dibaringkan dalam lubang peristirahatan yang sama dalam keadaan hidup,ya mustahil.

Yang kedua adalah ilmu yang bermanfaat. Penggunaan ilmu yang diamalkan untuk kemaslahatan sangatlah bisa menjadi penolong di alam kubur. Dan terakhir adalah anak yang shaleh . doa dan keshalehan seorang anak akan membawa kebaikan orang tuanya jika sudah di alam kubur. Terkadang saya suka membayangakan, orang yang telah meninggalkan harta yang malah menjadi sabab musabab perseteruan antara anank-anaknya sendiri. Ia juga mungkin menyesal karena tidak dapat mewariskan keluhuran akhlak dan agama bagi keluarganya.

Yang paling penting ialah senjata dan benteng kukuh dalam diri supaya sengatan dunia tidak mematikan hati. Senjata itu ialah iman, ilmu dan amal sholeh. Ketiga-tiganya adalah kekuatan seorang hamba.

Tidak akan bermanfaat harta dan kebesaran melainkan jika bersanding dengan iman, ilmu dan amal sholeh. Tetapi sayang , ramai yang sudah memilki tiga kekuatan itu da terlalu cepat merasa puas hati. Sehinggah usaha untuk memperbaiki iman,ilmu dan amal menjadi terbantu.

Adapun amal, ia akannerus menamni kita dengan setia. Saat di dala kubur, amal-amal kita semasa hiduplah yang menentukan mampu tidaknya kita menjawab pertanyaan malikat Munkar dan Nankir. Amal yang akan menentukan apakah saat menjalani fase kehidupan di alam kubur guna menunggu datangnya hari kiamat , ita akan memperoleh kenikmatan atau justru siksa. Maka ,ketika kita mengingnkan ditemani oleh teman yang baik maka beramal baik lah. Demikian kata Rasullah S.A.W.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar